KOMUNIKASI RESIKO DALAM KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID – 19

Sandra Telussa

Abstract


Penelitian ini dilakukan dengan tujuan  untuk mengetahui bagaimana Komunikasi Resiko dalam  Kebijakan  Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan Disriptif Mix Method yakni penggabungan antara metode Diskriptif Kuantitatif dan deskriptif Kualitatif.

Kesimpulan bahwa pelaksanaan  Indikator pertama sampai ke sebelas dari dimensi 1 (yang boleh dilakukan) tidak dilakukan dengan baik oleh Sat Covid-19, (Skor Tidak baik = 2,00 - 2,99)  seperti : - Sat Covid-19 Kota Ambon tidak intensif berkenalan dengan audiens setiap penyuluhan  Covid-19 - Sat Covid-19 Sangat tidak Intensif Melibatkan para pakar ilmiah dalam setiap kegiatan komunikasi resiko - Sat Covid-19 Kurang Mampu Menerapkan keahlian dalam berkomunikasi - Sat Covid-19 Kurang Mampu Menjadikan diri sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya - Sat Covid-19 Kurang Mampu Membangun Tanggungjawab Bersama - Sat Covid-19 Kurang Mampu membedakan antara “science judgement” dan “value judgement” dalam misi komunikasi resiko - Sat Covid-19 Kurang Mampu Menjamin Keterbukaan Informasi dalam misi komunikasi resiko - Sat Covid-19 Kurang Mampu Meyakinkan audiens dengan cara Memasukkan risiko ke dalam perspektif  pikir mereka - Sat Covid-19 Kurang Paham akan landasan ilmiah dari  risiko Covid-19 terhadap kesehatan masyarakat - Sat Covid-19 Kurang Paham akan  persepsi masyarakat terhadap Covid-19 - Sat Covid-19 berbicara dengan cara yang kurang simpati dan tidak sama sekali menggunakan akal sehat saja untuk meyakinkan audiens yang sedang emosi.Pelaksanaan  Indikator pertama sampai ke lima dari dimensi 2 (yang tidak boleh dilakukan dalam melaksanakan komunikasi resiko) justru dilakukan dengan kategori Cukup Baik (Skor Cukup baik = 3,00 - 3,99)  oleh Sat Covid-19 seperti : - Sat Covid-19 sangat sering menggunakan kata “genting”, “krisis” dan sejenisnya dalam tugas komunikasi strategis - Sat Covid-19 sangat sering mempublis identitas dan lokasi pasien - Sat Covid-19 sering memberikan informasi yang berisi asumsi dan dugaan - Sat Covid-19 sering menggunakan bahasa teknis atau bahasa asing yang sulit dipahami masyarakat awam - Sat Covid-19 sering  menggunakan APD (Pakaian Astronot) yang menakutkan saat bersosialisasi.Rata-rata kualitas dari dimensi a dan b dapat disimpulkan bahwa Komunikasi Resiko dalam  Kebijakan  Pencegahan dan Pengendalian Covid-19  cukup dilaksanakan namun tidak memenuhi kriteria dan prinsip-prinsip komunikasi yang baik.

Kata Kunci: Komunikasi Resiko, Kebijakan  Pencegahan, Pengendalian Covid-19.


References


Budyatna, Muhammad dan Leila Mona Ganiem. 2011. Teori Komunikasi Antarprinadi, Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Bungin, Burhan. 2008. Analisa Data Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group. Jakarta.

Condon, John C. 1988. Semantics and Communication, edisi ketiga. Mc Millan. Yew York.

Deddy Mulyana, 1999. Nuansa-nuansa Komunikasi: Meneropong Politik dan Budaya Komunikasi Masyarakat Kontemporer.Rosdakarya. Bandung.

Deddy Mulyana, 2000. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Effendy, Onong Uchjana. 2003.Teori dan Filsafat Komunikasi. Citra Aditya Bakti. Bandung.

Faisal, Sanapiah. 1990. Penelitian Kualitatif (dasar-dasar dan aplikasi). Ya3. Malang.

FAO. 1999. The application of risk communication to food standards and safety matters. The Report of a Joint FAO/WHO Expert Consultation, Rome, 2—6 Februari 1998. Diterbitkan oleh Roma, Food and Agriculture Organization of the United Nations, 1999 (FAO Food and Nutrition paper, No. 70)

https://www.alodokter.com/pentingnya-komunikasi-risiko-dalam-mencegah-virus-corona.

https://kompas.id/baca/opini/2020/04/25/komunikasi-risiko-memastikan ketidakpastian?

John Locke, 1975. “An Essay Concerning Human Understanding,” suntingan Peter Nidditch, Oxford: Clarendon Press.

Kamus Am. 1995. Kuala Lumpur: Fajar Bakti. Kamus Ensiklopedia. 1997. Fajar bakti. Kuala Lumpur.

Littlejohn, S.W. 1992. Theories of Human Communication. Ed ke-4. Belmont. Wadsworth Publishing Company. California.

Littlejohn, Stephen W., 2002. Theories of Human Communication. Wadsworth Group. USA.

Locke, John, 1975. An Essay Concerning Human Understanding. Barnes Book. New York.

Mc Quail, Denis. 1989. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. (Terj.) Agus Dharma dan Aminuddin Ram. Penerbit Erlangga. Jakarta.

McQuail, Denis, 1987. Mass communication Theory: An introduction. Cetak ulang. Sage. London.

Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Remaja Rosda Karya. Bandung.

Onong Uchjana, Effendy. 1988. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Remadja Rosdakarya. Bandung.

Onong Uchjana Effendy. 1989. Kamus Komunikasi. Mandar Maju. Bandung.

Samsuddin A. Rahim. 1993. Komunikasi Asas. Dewan Bahasa dan Pustaka. Kuala Lumpur.

Sesditjen P2P Kemenkes. 2020. Protokol Komunikasi Penanganan Covid-19. Kemenkes-RI. Jakarta.

Solihin, Ismail. 2009.Pengantar Manajemen. Erlangga. Jakarta.

Yoe,Charles. 2019.Principles of Risk Analysis Decision Making Under Uncertainty, Second. Edition CRC Press. Baltimore, Maryland, USA.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats