Effectiveness Test of Trichoderma harzianum on The Development of Anthracnose Disease (Colletotrichum musae) of Ambon Banana

Yusuf Tayala, Wilhemina Rumahlewang, Abraham Talahaturuson

Abstract


The decrease in the quality of bananas can be caused by the attack of the pathogen Colletotrichum musae which causes anthracnose disease. The use of the antagonist fungus Trichoderma harzianum can be relied upon to control this disease. This study aimed to obtain a more effective level of T. harzianum spore density to suppress the development of anthracnose disease in Ambon bananas. The treatment tested was T. harzianum with five levels of spore density, namely 105, 106, 107,108, and 109 spore/mL, designed using a completely randomized design with five replications. The variables observed were the incubation period and the intensity of the disease. The results showed that the spore density of 109 was effective in suppressing the development of anthracnose disease by inhibiting the incubation period to 3.85 days and suppressing the intensity of the disease to 41.4%.

Keywords: Banana, Trichoderma harzianum, Anthracnose, Colletotrichum musae


Full Text:

PDF

References


Suyanti dan Supriyadi, 2010. Pisang Budidaya, pengolahan dan prospek pasar Edisi revisi. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.

Rumahlewang dan Amanupunyo, 2012. Patogenisitas Colletotrichum musae Penyebab penyakit Antraknosa pada Beberapa Varietas Buah Pisang. Jurnal BDP Universitas Pattimura. Ambon

Soesanto, L. 2006. Penyakit Pasca Panen. Sebuah Pengantar. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Suswanto, I., 2014. Kajian Formulasi Mutan Tricoderma Sebagai Kandidat Agens Pengendalian Hayati Hawar Beludru Septobasidium Pada Lada. Pontianak: Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura.

Mukarlina, Khotimah, S., dan R. Rianti. 2010. Uji antagonis Trichoderma hazianum terhadap Fusarium spp. Penyebab penyakit layu pada tanaman cabai (Capsicum annum) secara invitro. Fitomedika. 79(2): 80-85.

Kalay dan Talahaturuson. 2014. Perbanyakan Trichoderma harzianum Pada Media Berbasis Ela Sagu. Jurnal Agroekoteknologi 6 (2): 105-113

Jatmiko. S. P. 2001. Efektivitas Daun Penghasil Minyak Atsiri Dalam Menekan Perkembangan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum gloesporiedes) Pada Buah Pisang. (Tidak dipublikasikan).

Semangun, H. 2007. Penyakit-penyakit penting tanaman Holtikultura. Gadjah mada University Press. Yogyakarta.

Mintarsih, 2012. Pedoman Penanganan Pascapanen Pisang. Direktur Budidaya dan Pascapanen Buah. Jakarta.

Gveroska, B. and J. Ziberoski. 2012. Trichoderma harzianum as a biocontrol agent against Alternaria alternata on tobaco. Journal Technologies & Innovations. 7 (2) :

Hartal, Misnawati., and B. Indah. 2010. Efektifitas Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. dalam Pengendalian Layu Fusarium Pada Tanaman Krisan. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 12(1): 7-12.

Freeman, S., Minz, D., Kolesnik, I., Barbul, O., Zveibil, A., Mayon, M., Nitzani, Y., Kirshner, RavDavid, D., Bilu, A., Dag, A., Shafir, S., and Y. Elad. 2003. Trichoderma Biocontrol of Colletotrichum acutatum and Botrytis cinerea and Survival in Strawberry. Journal of Plant Pathology 110 (4): 361-370.

Saragih,Y.S dan F.H. Silalahi. 2006. Isolasi dan identifikasi spesies fusarium penyebab penyakit layu pada tanaman markisa asam. Jurnal hortikultura 16(4): 336-334

Liswarni, Y., Rifai, F. dan Fitriani. 2007. Efektivitas beberapa spesies Trichoderma untuk mengendalikan penyakit layu pada tomat, yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f. sp Lycopersici Sacc. J Hort. 8(1):39-42

Ismail, N., dan A. Tenrirawe. 2011. Potensi Agen Hayati Trichoderma harzianum Sebagai Agens Pengendali Hayati. Seminar Regional Inovasi Teknologi Pertanian. Sulawesi Utara.

Octriana 2011.Potensi Agen Hayati Dalam Menghambat Pertumbuhan Phytium sp. Secara In Vitro. Uletin Plasma Nutfah. 17 (2):

Muharni dan H. Wijayanti. 2011. Skrining Bakteri Kitinolitik Antagonis Terhadap Pertumbuhan Jamur Akar Putih (Rigidoporus lignosus) dari Rhizosfer Tanaman Karet. Jurnal Penelitian Sains 14(1): 14112−14151

Alfizar, M. dan S.Fitri. 2010. Kemampuan antagonis Trichoderma sp terhadap beberapa jamur patogen in vitro. Jurnal Floratek 8: 45 – 51

Senja Aklirinhua. E. dan J. Prasetyo 2015. Keefektifan Beberapa Spesies Trichoderma Dalam Mengendalikan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum musae) Pada Buah Pisang Cavendish. Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Vey, A., Hoagland, R, E. and T.M. Butt. 2001. Fungi as Biocontrol Agents: Progress problems and potential. In Butt, T. M., C. Jackson and N. Magan (Ed). Toxic metabolite of fungal biocontrol agents. Publishing CAB International. London

Qurotul, E. 2015. “Uji aktifitas antagonis Trichoderma harzianum 11035 terhadap Colletotrichum capsici TCKR2 dan Colletotrichum acutatum TCK1 Penyebab antraknosa pada tanaman cabai. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan kalijaga.Yogyakarta.

Ainy, E.Q, Restiyani, R., dan Lela, S., 2015. Uji aktivitas antagonis Trichoderma harzianum 11035 terhadap Colletotrichum capsici TCRK2 dan Colleotrichum acuantum TCRK1 penyebab antraknosa pada tanaman cabai. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan kalijaga Yogyakarta.

Nurhaedah. 2002. Pengaruh Aplikasi Trichoderma sp. dan Mulsa Terhadap Persentase Serangan Penyakit Antraknosa pada Buah Tanaman CabaiMerah Besar (Capsicum annum L). [Skripsi] Fakultas Pertanian UNTAD, Palu




DOI: http://dx.doi.org/10.30598/ajibt.v10i2.1427

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




View My Stats