SISTEM PENGELOLAAN AGROFORESTRI DI NEGERI RIRING KECAMATAN TANIWEL KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Yulius A Latue, Marcus J Pattinama, Marfin Lawalata

Abstract


Agroforestri merupakan salah satu bentuk usaha pertanian yang bersifat tradisional yang terjadi pada masyarakat Negeri Riring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tiga hal yakni: Untuk mengidentifikasi karakteristik petani, tipe agroforestri dan dampak ekonomi dari sistem pengelolaan agroforestri di Negeri Riring. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, penerapan sistem pengelolaan agroforestri di Negeri Riring berdasarkan komponen penyusunnya yaitu tipe agrisilvikultural yaitu kombinasi pohon kayu, tanaman buah-buahan, tanaman perkebunan dan tanaman semusim. Dampak penerapan sistem pengelolaan agroforestri di Negeri Riring adalah pendapatan yang bervariasi (dampak ekonomi), keperluan perumahan dan meningkatkan status sosial dikalangan masyarakat. Budaya gotong royong dapat membantu masyarakat Riring untuk melakukan suatu usaha pertanian yang  merupakan salah satu kekuatan untuk selalu menjaga dan memperkuat ikatan kekeluargaan sebagai masyarakat adat (sosial budaya) dan mencegah terjadinya erosi (dampak ekologi). Nilai ekonomi produk agroforestri yang memberikan kontribusi lebih bagi pendapatan masyarakat Negeri Riring adalah cengkih 37,32 persen dan salak sebesar 22,91 persen. Sedangkan kontribusi dari sistem pengelolaan agroforestri untuk pendapatan petani di Negeri Riring adalah sebesar 97,55 persen.


Keywords


Agroforestri; masyarakat; keuntungan; lingkungan

Full Text:

PDF

References


Anggraini I, Wibowo A. 2007. Pengaruh Pola Tanaman Wanatani terhadap Timbulnya Penyakit dan Produktivitas Tanaman Tumpangsari. Bulletin Info Hutan Tanaman. Jakarta :Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman.

Bruijnzell, 2004. Hydrological functions of tropical forests: not seeing the soil for the trees? Agriculture, Ecosystems and Environment, 104: 185-228.

De Foresta H, Kosworo A, Michon G. Djatmiko W.A., 2000. Ketika Kebun Berupa Hutan : Agroforestri Khas Indonesia Sebuah Sumbangan Masyarakat. Bogor Indonesia.

Firdasari, 2015. Kontribusi agroforestry terhadap pendapatan petani di Desa Sukuharjo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu. Jurnal Sylva Lestari 3 (2): 1-12

Hermanto, F. 1995. Ilmu Usaha Tani. Jakarta :Penebar Swadaya

Maruapey, A. 2010. Strategi Harmonisasi Hutan Dusung dalam Pengelolaan Hutan Negara (Studi kasus di Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah). Jurnal Agroforestri V (1) : 1-17

Maruapey, A. 2013. Analisis Black Box Sistem Dusung (Agroforestry) di Maluku. Jurnal Agroforestri, VIII (4) : 241-247

Nasution, Y. 2015. Sistem agroforestry berbasis salak upaya bemberdayaan lahan secara berkelanjutan di Kabupaten Tapanuli Selatan. Jurnal Pertanian Tropik 1 (3): 35-46

Pattinama, M,J. 2014. Resource Potential Of Sanake Fruit (Salaccaz alaccavar Amboinensis) And Canary (Canrium Amboinensis) In The Life Of Seram Island Society, Moluccas. Dalam <> diakses tanggal 21 januari 2018

Toni dan Warino. 2012. Cara Budidaya Tanaman Salak. Dalam diakses 16 oktober 2017

Wattimena, G. A. Dan Papilaya E. 2005. Sistem Agroforestry di Maluku. Artikel ini telah dipublikasikan pada Harian Ambon Ekspres tanggal 20, 21, 22 April 2005, Halaman 4 (opini).

Widiarti, dan Sukaesih. 2008. Karakteristik Hutan Rakyat Pola Kebun Campuran. Bogor.




DOI: http://dx.doi.org/10.30598/agrilan.v6i3.389

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Agrilan : Jurnal Agribisnis Kepulauan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 Template Jurnal Agrilan :                             

                        

 

Agrilan : Jurnal Agribisnis Kepulauan index by :

        

Connect with your Academic Account: 

Plagiarism Chek by :

   


Reference Management Tools :

Assosiation With :



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats