STRUKTUR DAN PERAN AKTOR DALAM JARINGAN SOSIAL KELOMPOK NELAYAN PURSE SEINE DI NEGERI HITU PULAU AMBON
Abstract
Kelompok dalam perkembangannya perlu untuk mengedepankan nilai-nilai social sebagai kekuatan hubungan antar anggotanya dalam melakukan interaksi. Interkasi menunjukan adanya suatu hubungan yang relative stabil yang menunjukan adanya suatu proses pertukuran yang mengarah pada pembentukan modal sosial yang berlangsung dalam kelompok. Tingkat interaksi dapat digambarkan melalui struktur hubungan antar nelayan (aktor) dalam jaringan sosial serta peranan masing-masing aktor, untuk menerima dan berbagi informasi sehingga dapat menunjukan pola hubungan serta pentingnya aktor dalam suatu jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat struktur jaringan social dan peran aktor dalam jaringan sosial nelayan pursein di Negeri Hitu Pulau Ambon. Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur jaringan social Kelompok Nelayan Yana dan Kelompok Timinusa berbentuk personal saling mengunci (Interlocking Personal Network). Jaringan yang memiliki sifat saling mengunci adalah jaringan yang memiliki derajat integrasi yang tinggi di dalam kelompok namun memiliki sifat keterbukaan yang rendah di luar kelompok. Aktor BS, HS, SS dan IA adalah aktor yang memiliki peranan dalam jaringan social nelayan purse seine kelompok nelayan di Negeri Hitu, yaitu sebagai; Opinion Leader, Bridge, Gate Keeper dan Cosmopolite.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Antara New.com. 2019. DPMD: Luas Laut Maluku Picu Kemiskinan. https://www.antaranews.com/berita/998138/dpmd-luas-laut-maluku-picu-kemiskinan. Diakses pada hari sabtu tanggal 25 September 2021; Jam 12.30.
BPS Maluku (2020). Jumlah Penduduk Miskin Menurut Provinsi (Ribu Jiwa), 2019-2020.
BPS Maluku. 2019. Jumlah Kapal Motor Nelayan Tangkap di Propinsi Maluku, 2015 -2018.
BPS Kota Ambon. 2019. Volume Pemasaran Ikan Segar Melalui Tempat Pelelangan Ikan di Kota Ambon, 2015-2019.
Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Predana MediaGroup.
Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Maluku 2020. Laporan Bantuan Peralatan Nelayan Tangkap di Propinsi Maluku.
Eriyanto. 2014. Analisis jaringan komunikasi. Jakarta: Prenadamedia Group
Muslim, Azis 2017. "Analisis Kegagalan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat dalam Membangun Kemandirian Masyarakat Miskin (Studi Kasus di Provinsi Daerah Istimewa YOGYAKARTA, Jawa Tengah, dan Jawa Timur)." Jurnal Penyuluhan.13(1) : 79-87.
Puttileihalat, P. M. 2019. “Popularity Level and Role of Actors in the Degree Centrality Network of Eucalyptus Oil Processor Farmers in Waisala Village, West Seram Regency, Maluku Province”. International Journal of Progresive Science Teknologies (IJPSAT). 17(2) : 104 – 109.
Trisnani. 2016. “Pola Komunikasi Masyarakat Nelayan Di Era Teknologi Informasi Studi Kasus Di Desa Pesisir, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo”. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik. 20(2): 141-154.
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau kecil.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung Alfabeta
Suwaib, A. 2014. “Jaringan Sosial Pemasaran pada Komunitas Nelayan Tradisional Banten”. Komunitas International Journal of Indonesian Society and Culture. 6(1) : 106-115.
Zuriah Nuzul. 2019. Metodologi Penelitian Sosial Pendidikan Teori-Aplikasi. Jakarta:PT Bumi Aksara
DOI: http://dx.doi.org/10.30598/agrilan.v9i3.1431
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Agrilan : Jurnal Agribisnis Kepulauan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Template Jurnal Agrilan :
Agrilan : Jurnal Agribisnis Kepulauan index by :
Connect with your Academic Account:
Plagiarism Chek by :
Reference Management Tools :
Assosiation With :
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.